by : Budi Waluyo
Populasi,
Dalam menjelaskan populasi, calon peneliti harus menjelaskan berapa besar populasi yang menjadi target dalam penelitian tersebut. Target populasi adalah populasi yang akan digunakan untuk melakukan generalisasi dari sebuah penelitian.
Instrumen Penelitian
Penulisan karya tulis ilmiah merupakan tugas akhir seorang
mahasiswa apabila ingin menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Sayangnya tidak
semua mahasiswa paham, mengerti cara melakukan penelitian. Bahkan banyak
mahasiswa yang memiliki nilai A pada mata kuliah metodologi penelitian, akan
tetapi mengalami kesulitan pada saat dia harus menuangkan kedalam sebuah
tulisan. Tulisan yang baik tentunya tidak hanya dimengerti oleh pembuatnya akan
tetapi yang lebih penting dapat menyampaikan informasi kepada pembaca apapun
tingkat pendidikan dan profesinya.
Mengapa
banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam membuat sebuah rencana
penelitian?
Jawabanya,
penelitian bukan cuma sebuah mata kuliah yang harus dihapalkan, lebih dari itu
yaitu perilaku atau tindakan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan.
Mengapa
pengetahuan?
Pengetahuan
diperlukan untuk membuat konsep atau rancangan yang abstrak atau tidak nyata,
sedangkan yang dimaksud dengan keterampilan adalah kemampuan merealisasikan
atau menuliskan konsep yang telah dipikirkan menjadi sebuah hurup, kata,
kalimat, paragraf, bab, dan laporan.
Mengapa
kedua-duanya harus ada?
Apakah tidak
cukup nilai yang baik pada matakuliah prasyarat sebelumnya?
Jawabannya
adalah pernahkah anda mengalami atau mendengar pembicaraan seorang mahasiswa
yang mengalami kesulitan menuliskan kata-kata padahal menurut dia idenya sudah
ada di kepala? Pernahkan anda mengalami atau melihat seorang mahasiswa yang
sudah duduk didepan komputer dengan posisi siap mengetik, akan tetapi detik
demi detik bahkan jam mungkin juga hari ternyata tidak satu kalimat pun yang
berhasil ditulis.
Mungkin juga
anda pernah mendapatkan atau mengalami sendiri, ide yang ada dikepala ternyata
berbeda dengan apa yang dituliskan dikertas. Sehingga bukan hanya orang lain
yang membaca, anda sendiri merasa tidak mengerti apa isi dari tulisan anda dan
lebih parah lagi anda merasa tidak pernah menuliskan kalimat demi kalimat yang
sedang anda baca.
Sebenarnya
langkah dalam membuat rencana penelitian atau prosposal penelitian tidak ada
bedanya dengan aktivitas keseharian kita.
Loh kok bisa?
Maksudnya
begini. Coba anda bayangkan langkah-langkah yang akan anda lakukan pada saat
anda akan berganti pakaian setelah anda selesai mandi pagi. Sudah barang tentu
yang harus anda bayangkan adalah urutannya atau pakaian mana yang harus
terlebih dahulu dipakai. Sebelum langkah tersebut pasti anda sudah menentukan
pakaian yang mana yang akan dipergunakan pada hari itu. Pemilihan pakaian pasti
akan anda sesuaikan dengan mau kemana anda. Kembali pada langkah memakai baju,
anda akan menggunakan pakaian dalam terlebih dahulu kemudian baru pakaian yang
lebih luar. Apabila anda memakai pakaian luar di bagian dalam dan pakaian dalam
diluar, analisis saya adalah: itu tidak dilakukan oleh orang normal kecuali
anda memang superman.
Apa hubungan
antara saya menjelaskan cara menggunakan pakaian dengan proposal penelitian?
Memang tidak
ada hubungan langsung kecuali anda harus berpakaian pada saat membuat proposal
kalau tidak mau masuk angin…he..he.
Begini,
berpakaian yang ternyata memiliki langkah-langkah, akan tetapi karena sering
berpakaian sehingga kita tidak sadar bahwa urutan itu ada. Pembuatan proposal
penelitian pun sama, ada langkah-langkahnya. Dengan kata lain pembuatan
proposal penelitian harus dilakukan dengan sistematis. Betul, salah satu ciri
sebuah karya ilmiah adalah ada unsur sistematis.
Yah…dari dulu
saya juga tahu bahwa ada langkahnya… itu mungkin pernyataan yang muncul dalam
benak anda pada saat menbaca ini. Bagus, kalau anda menyadarinya. Dengan
demikian anda pasti mengetahui apa yang harus ada kerjakan pertama kali sebelum
melakukan pekerjaan lain.
Baiklah
karena kita sama-sama telah mengetahui bahwa penelitian itu membutuhkan
langkah-langkah yang sistematis, maka saya akan menjelaskan dengan bahasa
sederhana setiap langkah yang anda harus lewati apabila anda akan membuat suatu
proposal penelitian. Serius Nih….. tadi?
Langkah Pertama: Mencari Masalah Penelitian dan pertanyaan
penelitian.
Langkah
pertama yang harus dilakukan oleh calon peneliti pada saat akan merencanakan
sebuah proposal penelitian adalah mencari masalah penelitian dan pertanyaan
penelitian.
Pasti muncul
pertanyaan pada benak anda, “bukankah judul itu lebih penting?”
Kembali ke
cara anda berpakaian. Bukankah langkah pertama pada saat anda berpakaian karena
anda tidak berpakaian, pakaian anda kotor atau mungkin pakaian yang ada pakai
tidak sesuai dengan acara yang akan diikuti. Anggaplah masalah utamanya adalah
anda tidak berpakaian.
Dari mana
anda menyatakan masalahnya adalah tidak berpakaian?
Secara
konsep, masalah adalah penyimpangan antara harapan dan kenyataan.
Harapannya
anda harus berpakaian apabila tidak mau menderita masuk angin, sementara pada
saat itu anda tidak berpakaian sehingga kemungkinan besar anda akan masuk angin
kalau tidak memakai pakaian. Dengan demikian masalah timbul yaitu anda tidak
berpakaian.
Lalu
hubungannya dengan pertanyaan penelitian?
Setelah anda
menyadari anda tidak berpakaian, maka timbul pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut:
1.Bagaimana
kalau saya tidak berpakaian?
2.Pakaian apa
yang cocok dengan saya?
3.Apa yang
harus saya pertimbangkan dalam memilih pakaian?
4.Apakah ada
hubungan antara berpakaian dengan masuk angin?
5.Bagaimana
persepsi masyarakat jika saya tidak berpakaian?
6.Dan
sebagainya.
Ternyata dari
satu masalah kita mendapatkan lebih dari satu pertanyaan. Begitu pula pada saat
anda mendapatkan masalah penelitian maka anda akan mendapatkan banyak sekali
pertanyaan penelitian.
Satu
pertanyaan penelitian minimal bisa anda jadikan satu judul penelitian.
Dengan
demikian langkah pertama anda adalah mencari masalah penelitian.
Kemudian
muncul kembali pertanyaan anda, darimana saya mendapatkan masalah penelitian?
Pada saat
menemukan masalah karena tidak berpakaian maka sebenarnya anda mendapatkan itu
pengetahuan sebelumnya dari:
1. Pengalaman
sendiri, mungkin anda pernah masuk angin akibat tidak berpakaian.
2. Orang
lain, orang lain menyatakan bahwa kalau tidak berpakaian maka anda akan masuk
angin.
3. Buku,
apabila anda membaca buku cara berpakaian sesuai dengan acara resmi maka anda
akan memilih pakaian sesuai dengan acara tersebut.
4.
Penelitian, mungkin juga anda membaca hasil penelitian orang lain bahwa ada
hubungan antara tidak berpakaian dengan masuk angin.
Kaitannya
dengan cara mendapatkan masalah?
Masalah
penelitian anda akan dapatkan dari:
1. Pengalaman
sendiri, misalnya anda sebagai petugas kesehatan tentuanya anda akan
mendapatkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan atau teori dengan
kenyataan dan itulah masalah.
2. Orang
lain, anda bergaul dengan orang lain tentunya orang yang ahli dibidangnya.
Orang tersebut menyatakan ada masalah, dan anda mengambil masalah itu menjadi
masalah penelitian anda.
3. Buku,
tuntunan dari Allah SWT yang menyuruh kepada Nabi Muhammad SAW yang tidak dapat
membaca adalah Ikro, Ikro, Ikro….Baca, Baca, Baca… Bacalah dengan nama Tuhanmu.
Dengan membaca anda akan mendapatkan permasalahan, jadi Bacalah…
4.
Penelitian, anda dapat membaca hasil penelitian orang lain dan disana anda
mendapatkan masalah yang direkomendasikan oleh peneliti. Bisa juga anda
melakukan penelitian kecil (small research) terkait sebuah topik yang anda
senangi dan dari sana
anda akan mendapatkan masalah.
Mudahkan? He
he …
Alhamdulilah…
Setelah
langkah pertama selesai maka anda akan menuju langkah selanjutnya yaitu
menuliskan isi fikiran / masalah yang anda temukan dalam sebuah proposal
penelitian:
Untuk
menyamakan presepsi juga struktur ini dari proposal penelitian bagi mahasiswa STIKES
ICSADA, maka komponen pada pembuatan proposal penelitian merujuk pada buku
panduan penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah dan skripsi yang
dikeluarkan oleh institusi STIKES ICSADApada halaman 7-8. Dimana secara garis
besar memuat beberapa hal pokok yang akan saja jelaskan.
Latar belakang merupakan
pembenaran (justifikasi) terhadap pemilihan masalah penelitian. Dalam latar
belakang calon peneliti memaparkan:
1. mengapa penelitian tersebut harus dilakukan?
1. mengapa penelitian tersebut harus dilakukan?
2. bagaimana kalau tidak dilakukan
penelitian?
3. bagaimana kalau dilakukan
penelitian?
Pada saat menjelaskan mengapa
penelitian dilakukan, calon peneliti harus menjelaskan fenomena/masalah yang
ada dilapangan sehingga menyebabkan perlunya untuk dilakukan penelitian. Dalam
menjelaskan masalah, calon peneliti harus membandingkan antara harapan atau
teori dengan kenyataan yang ada sehingga timbul kesenjangan (masalah). Fenomena
yang ada dapat diperoleh dari:
1. hasil
penelitian pendahuluan (small research)
2. hasil penelitian orang lain
3. instansi lain yang sesuai
4. pengalaman calon peneliti
Data atau
fenomena tersebut disusun dengan menggunakan metode deduktif atau induktif
(dari umum ke khusus atau dari khusus ke umum). Contoh menggunakan metode
deduktif. Dalam kesempatan ini calon peneliti ingin menjelaskan data yang
berasal dari organisasi kesehatan dunia, dinas kesehatan kabupaten, dinas
kesehatan provinsi, departemen kesehatan, rumah sakit kabupaten atau kota , dan unit tertentu
di rumah sakit kabupaten atau kota/puskesmas/masyarakat. Maka pada saat
menuliskan calon meneliti mengurutkan data atau fenomena dari:
1. World
Health Organization (WHO) (Dunia)
2. Depatemen
Kesehatan (Indonesia )
3. Dinas
Kesehatan Provinsi (Provinsi)
4. Dinas
Kesehatan Kabupaten atau Kota (Kabupaten atau Kota )
5. Rumah
Sakit/Puskesmas/Masyarakat
6. Unit
Tertentu dari Rumah Sakit/Puskesmas/Masyarakat
Selanjutnya
setelah menampilkan fenomena tersebut calon peneliti mengungkapkan masalah atau
kesenjangan yang ada, dengan cara membandingkan antara harapan dan kenyataan.
Hasil perbandingan tersebut menunjukan adanya kesenjangan yang harus dicari
jalan pemecahannya. Salah satu pemecahannya adalah perlunya penelitian
dilakukan untuk menjawab masalah tersebut. Setelah itu peneliti juga memberikan
alasan apabila penelitian tidak dilakukan dan apabila penelitian dilakukan.
Contoh: Judul
Penelitian “Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan
memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Bojonegoro”
Selanjutnya adalah menuliskan Rumusan Masalah penelitian
Masalah
penelitian merupakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui penelitian
yang akan dilakukan. Masalah penelitian ditulis dalam bentuk kalimat tanya.
Contoh:
Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Bojonegoro?
Contoh:
Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Bojonegoro?
Selanjutnya
adalah menyampaikan tujuan penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum
merupakan tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini dengan kata lain
tujuan akhir dari penelitian ini.
Contoh:
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu hamil dengan keataatan memeriksakan diri selama kehamilan di
Rumah Sakit Umum Bojonegoro.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus
merupakan tujuan yang ingin dicapai melalui variabel independen dan dependen.
Apabila ada sub variabel dari independen maupun dependen maka dibuat juga dalam
tujuan khusus.
Contoh:
Tujuan khusus
dari penelitian ini adalah:
a.
Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil yang memeriksakan diri ke Rumah
Sakit Umum Bojonegoro
b.
Mengidentifikasi ketaatan ibu hamil yang memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Bojonegoro
c.
Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah
Sakit Umum Bojonegoro berdasarkan tingkat pendidikan
d.
Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah
Sakit Umum Bojonegoro berdasarkan usia
e.
Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah
Sakit Umum Bojonegoro berdasarkan paritas
f.
Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah
Sakit Umum Bojonegoro berdasarkan tingkat sosial ekonomi
Tahap Selanjutnya adalah Manfaat Penelitian:
Dalam
menjelaskan manfaat penelitian calon peneliti harus menjelaskan manfaat dari
penelitian yang akan dilakukan terhadap calon peneliti, profesi calon peneliti,
tempat penelitian, instansi calon peneliti kalau mungkin manfaat untuk
penelitian selanjutnya. Penjelasan tentang manfaat penelitian harus ditulis
secara spesifik, artinya manfaat tersebut adalah manfaat dari penelitian yang
akan dilakukan bukan dari yang lain.
Contoh:
1. Manfaat
untuk peneliti
Melalui
penelitian ini peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama
mengikuti pembelajaran terutama tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil
dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Bojonegoro
2. Manfaat
untuk profesi keperawatan
Melalui
penelitian ini diharapkan dapat menambah memperkaya keilmuan dalam keperawatan
terutama keperawatan maternitas tentang hubungan antara pengetahuan ibu hamil
dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Bojonegoro.
3. Manfaat
untuk tempat penelitian
Melalui
penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi Rumah Sakit Umum Bojonegoro
terkait dengan hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam
memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Bojonegoro.
4. Manfaat
untuk STIKES ICSADA Bojonegoro
Penelitian
ini dapat dipergunakan sebagai literatur ilmiah dalam bidang keperawatan
maternitas terutama dalam hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan
dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Bojonegoro.
5. Manfaat
untuk penelitian selanjutnya
Penelitian
ini dapat dipergunakan sebagai bahan dalam melanjutkan penelitian terkait
dengan hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan
diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Bojonegoro.
Selanjutnya Metode Penelitian:
Berikut ini contoh dari metode penelitian, akan tetapi setiap
penelitian mempunyai metode-metode yang berbeda sesuai dengan tujuan yang ingin
di capainya. Metode penelitian adalah cara penelitian itu dilakukan. Biasanya
Metode penelitian terdiri dari:
1. Jenis Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Tempat Penelitian
3. Waktu Penelitian
4. Populasi, sampel dan sampling
5. Instrumen penelitian
6. Rencana analisa
7. Etika Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian dapat menunjukan
sebuah cara memandang sebuah penelitian berdasarkan cara pandang tertentu.
Misalnya: Jenis penelitian berdasarkan jenis data yaitu penelitian kualitatif
dan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian dilihat dari cara pendekatan yaitu
cross sectional (potong lintang) dan longitudinal. Jenis penelitian dilihat
dari hubungan antar variabel yaitu deskriftif, korelasional, komparasi.
Tempat Penelitian
Tempat penelitian menunjukan dimana
penelitian akan dilakukan. Disini calon peneliti harus secara lengkap
menjelaskan tentang rencana penelitian akan dilakukan. Apabila tempat
penelitian dilakukan di lebih dari satu tempat maka calon peneliti harus
menjelaskan dimana saja penelitian tersebut.
Waktu Penelitian
Dalam menjelaskan waktu penelitian,
calon peneliti harus menjelaskan dari mulai perencanaan sampai dengan
publikasi. Kebanyakan calon peneliti mengambarkan waktu penelitian dalam bentuk
tabel rencana penelitian.
Populasi,
Dalam menjelaskan populasi, calon peneliti harus menjelaskan berapa besar populasi yang menjadi target dalam penelitian tersebut. Target populasi adalah populasi yang akan digunakan untuk melakukan generalisasi dari sebuah penelitian.
Sampling
Dalam menjelaskan sampling calon peneliti dengan cara apa mengambil sampel. Dalam menentukan jenis sampling seorang peneliti harus mempertimbangkan populasi target, metode penelitian, dan jenis pendekatan.
Dalam menjelaskan sampling calon peneliti dengan cara apa mengambil sampel. Dalam menentukan jenis sampling seorang peneliti harus mempertimbangkan populasi target, metode penelitian, dan jenis pendekatan.
Sampel
Dengan menggunakan tehnik sampling yang baik calon peneliti dapat menentukan ukuran sample dari sebuah penelitian. Sample merupakan subjek penelitian yang terlibat langsung dalam penelitian. Hasil dari sample tersebut pada akhir penelitian akan digeneralisasi pada populasi target.
Dengan menggunakan tehnik sampling yang baik calon peneliti dapat menentukan ukuran sample dari sebuah penelitian. Sample merupakan subjek penelitian yang terlibat langsung dalam penelitian. Hasil dari sample tersebut pada akhir penelitian akan digeneralisasi pada populasi target.
Instrumen Penelitian
Validitas
Reliabilitas
Jenis Data
Reliabilitas
Jenis Data
Data Primer dan Data Sekunder
Rencana Analisis Data
Univariat
Tujuan dari analisis univariat (deskriftif) adalah menjelaskan / mendeskripsikan karakteistik masing-masing variabel yang diteliti. Pada dasarnya analisis ini digunakan untuk meringkas data menjadi ukuran tengah dan ukuran variasi. Ringkasan tersebut selanjutnya dibandingkan dengan gambaran dari subjek yang lain. Dalam meringkas data numerik ukuran tengah yang biasa dipergunakan adalah mean, median, dan modus. Sedangkan nilai tengah diantaranya range, jarak inter quartil, standar deviasi.
Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menghuji hubungan atau pengaruh dari dua buah variabel. Jenis uji bivariat disesuaikan dengan jenis data dari masing-masing variabel.
Etika Penelitian
Tujuan dari analisis univariat (deskriftif) adalah menjelaskan / mendeskripsikan karakteistik masing-masing variabel yang diteliti. Pada dasarnya analisis ini digunakan untuk meringkas data menjadi ukuran tengah dan ukuran variasi. Ringkasan tersebut selanjutnya dibandingkan dengan gambaran dari subjek yang lain. Dalam meringkas data numerik ukuran tengah yang biasa dipergunakan adalah mean, median, dan modus. Sedangkan nilai tengah diantaranya range, jarak inter quartil, standar deviasi.
Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menghuji hubungan atau pengaruh dari dua buah variabel. Jenis uji bivariat disesuaikan dengan jenis data dari masing-masing variabel.
Etika Penelitian
Dalam menjelaskan etika penelitian
calon peneliti harus menjelaskan masalah etik yang mungkin terjadi. Masalah
etik tersebut dijelaskan oleh calon peneliti secara jelas termasuk cara mengatasi
masalah etik tersebut.
Beberapa masalah etik yang biasa
terjadi dalam penelitian adalah: hak untuk self determination; hak terhadap
privacy dan martabat; hak terhadap anonymity dan confidentiality; hak untuk
mendapatkan penanganan yang adil; dan hak terhadap perlindungan dari
ketidaknyamanan atau kerugian. Hak self determination memberikan otonomi kepada
subjek penelitian untuk membuat keputusan secara sadar, bebas dari paksaan
untuk berpartisipasi atau tidak berpartisipasi dalam penelitian ini atau untuk
menarik diri dari penelitian ini. Sedangkan hak terhadap privacy dan dignity
memberikan kesempatan kepada subjek penelitian untuk menentukan waktu, dan
situasi dimana dia terlibat. Dengan hak ini pula informasi yang didapatkan di
subjek penelitian tidak boleh dikemukakan kepada umum tanpa persetujuan dari
yang bersangkutan. Sementara itu hak anonymity dan confidentiality didasari
atas hak kerahasiaan, subjek penelitian memiliki hak untuk tidak ditulis
namanya atau anonim dan memiliki hak untuk berasumsi bahwa data yang
dikumpulkan akan dijaga
No comments
Posted at 17.49.00 |  by
Waluyo Kesehatan